4/28/2009

Fadil oh Fadil...

Malam minggu kemarin(24/4) seharusnya merupakan malam mingu terindah buat fadil, mamanya fadil, papanya fadil, kakaknya fadil, adiknya fadil, pacarnya fadil, temen-temennya fadil juga musuhnya fadil(ada yang belum kesebut???). malam minggu yang seharusnya diisi eceriaan dengan pesta kembang api dan mabok(???)
Keadaan sabtu pagi nan cerah awalnya biasa-biasa saja. Sampai siang, menuju sore, semua baik-baik saja. Fadil banjir jabat tangan dan cipika-cipiki. Yupp, hari itu Fadil genap berumur 19 taon. Tepat hari itu. Pass.
Sedangkan Ucup, sengaja tak mau bertemu Fadil dan mengucapkan sebelum dia sendiri yang minta padanya untuk ngucapin. Semua berjalan lancaar, gegap gempita menyambut kebahagiaan semakin dekatnya Fadil dengan umur(bener kan Dil???).
Semua baik-aik saja. Fadil bahagia, sedang temen-temennya yang mayoritas anak kost, juga bahagia karena sebentar lagi mereka bakalan makan gratis. Perbaikan gizi… ini saatnya untuk menyerang Fadil dengan membabi budeg. Hahaha
Semua baik-baik saja. Temen-temen fisika, sudah mempersiapkan adonan untuk menggoreng Fadil. Semua adonan sudah siap. Tinggal nunggu Badaknya aja. Kalo badaknya udah ketangkep, maka akan segera digorenglah menu makan malam mereka. Badak goreng rasa keringetnya fadil. Itulah yang dimaksud perbaikan gizi.
Semua baik-baik saja. Bahkan ketika sms-sms yang berisi mantera untuk memangil Badaknya ternyata masih PENDING entah nyangkut dipohon apa. Semua baik-baik saja bagi Ucup(yang tidak ikut dalam pesta Badak itu), aktifitasnya berjalan apa adanya. Tidur sambil boker, mandi sambil pub dan makan sambil nahan kentut. Semua baik-baik saja.
Sampai
“halo, mas… ada Fadil nggak disitu???”
“mmm, anu tante, mmm anu…” Ucup terlihat sedikit gugup campur kaget menerima telepon dari emaknya Badak(maaf tante…)
“ada nggak???” suara diseberang sana seperti sedang dikejar Badak.
“enggak Tante. Dari tadi malah saya nggak ketemu. Soalnya ujian. Jadi jadualnya beda”
“ohhh… bisa minta tolong dicariin nggak mas? Soalnya ditelepon kok nggak diangkat…”
“iya tante. Nanti saya coba cek ke kosan…” ucup memang anak yang patuh pada orang tua. Mamanya fadil memang selalu mencari tahu pada Ucup dimana letaknya Fadil kalau no HPnya tidak bisa dihubungi. Seolah-olah dialah majikannya Fadil di Purwokerto.
Setelah menutup telepon dan kembali memakai baju, pergilah Ucup ke kosn Fadil yang ternyata masih gelap gulita.
Dia mengetuk-ketuk pintu kamar Fadil.
“dil, Fadil… mamamu nyariin noh… dil…” Ucup ragu-ragu. Pelan-pelan engetuknya karena disekeliling kamarny benar-benar gelap. Ucup mengetuk sambil matanya tengok kiri-kanan dan kakinya gemetaran.
Kesimpulan: Fadil nggak ada. Lagian mana mau dia dikamar yang gelap gulita begitu. Sedang apa kira-kira dia kalau benar-benar ada di dalam kamar itu???
Ucup pun keluar dengan gontai dan ketakutan. Kakinya masih bergetar bahkan semakin kencang. Mamanya fadil calling
“halo, Mas… gimana? Ada???”
“ng…ng…nggak ada tante…”
“terus kemana ya???”
“nanti Tante, saya coba cari tau sama temen-temennya. Barangkali aja ada dikosan temennya”
“yaudah deh, nanti saya dikasih tau ya…”
“iya tante…”
Ucup tidak lantas mengembalikan HP nya ke CD nya. Dia lalu mengirimkan SMS:
Dill, santai-santai, gw bukn mu ngucPin meT uLtah koq. CumN mu ngSi tw, mama loe nyaRin. Kyanya pTing bgd dill. Loe dimna???
Massage sent. Delivered…
Dia lalu mengetik lagi:
Ran, fDil dSitu? Mamanya nPun gw ni, nyRin diA. kTnya gbsA dHbgi. Pi w sms mSk ko. dMna dia y???
Ucup lalu melaju menuju tempat lain. Dia udah ada janji malam ini, menyaksikan anak-anak SMA pentas teater. Inilah hobinya ucup selain kentut dan boker. Sampai dikosan temennya yang lain,
“halo, mas… gimana?”
“nggak ada tante. Saya juga udah sms temen-temennya katanya nggak pada tau”
“coba tanya Arni mas…” mamanya bener-bener khawatir akan Fadi.
“iya tante, kata Rani juga nggak lagi sama Arni. Rani udah nariin di Arni”
“aduh… kemana ya mas…” mamanya semakin was-was.
“kurang tahu tante… tapi saya sms terkirim kok tante…”
“iya saya telepon juga nyambung, tapi nggak diangkat. Malah ada suaranya orang. Saya kan jadi khawatir takut ada apa-apa…”
“Yaiyalah nelpon Fadil ada suara orang, Fadil kan belum jadi Badak…” batin ucup.
“apa coba cari di Kampus… siapa tahu lagi debat mas…”
“oh iya tante, tadi saya juga ngeliat anak Debat kok. Habis ini saya kekampus…” Ucup melompat kegirangan. Setelah ini, dia akan bertemu calon Badak.
“nanti saya dikabarin ya mas”
“iya tante…”
“trimakasih. Assalamualaikum…” suara mamanya lebih terasa sedikit tenang.
“waalaikum salam…”
Ucup kemudian menuju kampus MIPA UNSOED. Menemui anak-anak debat.
“permisi… ada Fadil???” kata Ucup ketika melihat segerombolan anak-anak Debat sedang asik makan(anak debat apa anak warteg ya???). mungkin sekarang sedang waktunya istirahat.
“nggak ada kak… dari tadi sore juga nggak dateng. Padahal kita udah mau ngerjain..” kata mereka kompak. Kebetulan yang ada saat itu memang anak 2008 semua.
“oh, yaudah makasih ya semua…”
“iya kak… sini dulu kak, makan. Ini masih ada kok..”
Ucup ragu, ingin rasanya meraih kue-kue itu. Lalu memasukannya ke celana. Lumayan, buat bekal nonto Teater. Tapi itu tak boleh terjadi, karena penyakit anehnya(suka nyimpen apa-apa dicelana dalem) tidak boleh diketahui banyak orang.
“nggak deh… makasih ya…”
Ucup keluar kampus dengan muka murung. Dia tidak menemukan calon Badak. Mangsa melesat. Tak lama, kakinya bergetar. Tanda ada telepon masuk. Susah payah dia mengeluarkan HP dari celana dalemnya. Dikorek-korek tapi nggak ketemu. Dia sampai menelanjangi tubuhnya demi mencari dimana HPnya. Dan ternyata.
Jengjengjengjeng
HPnya ada dikakinya.
“assalamualaikum…”
“waalaikum salam. Gimana mas? Ada???” mamanya Fadil lebih bersemangat kini.
“maaf tante… kata temen-temrnnya dia nggak dateng dari sore..”
“aduh… kemana ya??? Tolong yam as, bantuin dicariin…” suaranya kembali resah dan gelisah.
“iya tante…”
Setelah aksi mencari calon Badak itu nggak juga selesai, akhirnya terbanglah Ucup menuju SMA1Pbg untuk menyaksikan pentas Teater. Sampai disana…
Tolg ya mas, dicariin fadilnya, nanti kabarin sy. Trimakasih…
Ucup pun membalas.
Iy tante, temn-temn fska lg pda nyari. Ini sy lg ad acr bntar.
Pertunjukan dimulai. Aneh, sungguh pertunjukan teater yang aneh. Dibuka dengan pembacaan Puisi yang OK begete. Kemudian dilanjutkan sambutan.
“what??? Mu pentas apa mau upacara peresmian Toilet???” ucup teriak-teriak kaya di pantai.
“husss… ikutin aja alurnya…” teman-temannya menenangkan.
Baru kali ini Ucup manonton teater da arus mendengarkan dahulu sambutan-sambutan dari orang penting. Dari ketua panitia, ketua Osis, perwakilan dari sekolah, sampai ketua dinas kesenian. Untung saja penonton tidak diminta ceramah memberikan kesan dan pesan.
Saat ketua OSIS dipanggil untuk pidato,
“ohh… kepala sekolah…” celetuk Ucup yang memang rada bolot.
“hahaha… ketua OSIS, o’on…” seru daniar, disebelahnya.
Aneh, ini adalah pementasan teater terunik. Maju ters Teater Bledug… tapi tunggu dulu, dibelaang Teater Receh ya…
Pertunjukan berlangsung aman dan terkendali. Semua senang. Dan Ucup kemudian terlihat merogoh-rogoh celana bagian dalemnya.
4 missed calls
1 massage
Begitu bunyi layarnya.
Askum, mas tlg tmenin fadil dlu. Fadil tdi pingsan dkmrny.
“Astaghfirullah… innalilahi… masya allah… Ada badak pingsan???” Ucup mendelik kaget. Rasa penasarannya untuk melihat bagaimana rupanya kalau Badak lagi pingsan??? Memaksa dia untuk pulang cepat-cepat.
“ayo pulang…” ajak Ucup pada teman-temannya.
Dil, lw pinsn? Knpa g blg” dil, w kan jg pgn liat lw pingsn. Lgian pgsn nggk ngbkain pntu gw. W tdi ktktan tauk dksn lw nan glp. Tega lw…
Massae sent. Delivered
Akhirnya, dengan perjuangan yang tangguh, sampailah Ucup dikosan Fadil. Fadil dan Ucup bisa hidup bahagia kini. Mereka pun tidur bersama-sama di ranjang yang berbeda…
Note: Fadil(yang disini juga berperan sebagai Badak) adalah anak Fisika Unsoed 2007. Yang badannya gedhe, suka keringetan, hobi jalan kaki kemana-mana(musafir…), nggak doyan nasi dan kepilih menjadi ketua umum HIMAFI 2009(ini musibah bagi kelangsungan hajat hidup orang banyak), sekarang lagi sibuk latihan Debat buat IFDC. Semangat dill. Tapi sangking semangatnya dia melupakan peliharaannya yang sering dipanggil dengan UCUP. Dan sakitnya telah mengembalikan Ucup kembali kepelukannya(huekkks…). Dan itu tepat pada ULTAH nya Fadil. So sweet… Terimakasih Penyakit…
Sedangkan penulisnya adalah Assegaf, anak Matematika Unsoed 2007
Cerita ini adalah non fiktif belaka yang dibumbui dengan keLEBAIan(biasa, trik biar tulisan laku…). Jika ada kesamaan karakter dan kejadian. Berarti anda adalah orang yang beruntung. Terima kasih
Oh iya, Dil, ini kado gw buat loe… met ULTAH ya… cpetan 20 taun. Biar qta samaan. Hehe…

Tidak ada komentar: