6/13/2009

Sumpah… Gue bukan …

Sore nan syahdu dan mendayu-dayu itu membelaiku. Sampai gue terlena dan terbuai dalam lamunan. Dengan maksud menyenangkan diri, maka isenglah gue mencoba memencet nomor di tuts HPku dan memanggil. Hasilnya…
Tuut…
Telepon masuk ke nomer beruntung itu. Gue senyum-senyum bagai buah simalakama sambil menunggu respon dari sana.
Semenit, tak ada respon.
Lima menit, tetep nihil.
Sejam, gue manyun-manyun.
Dua jam, gue kebelet boker.
Lima jam, gue lupa…

Dan disaat lupa itulah tiba-tiba HP gue berdering tanda ada panggilan masuk.
Pas diangkat…
“asyem ikk… ngerjain. Nomer tak dikenal pula…” gue ngedumel.
Dan aww aww aww…
Nomer yang memanggil gue barusan itu… ya, nomer beruntung itu. Gue mesam-mesem kaya kuda lagi musim kawin. Membayangkan yang punya nomer itu adalah gadis cantik bermata sipit dan dihidungnya ada tahi cicaknya. Dicolek, oh manisnya…
Yang bisa gue lakukan saat ini adalah, menunggu sambil berharap-harap cemas akan ada sms yang masuk dari nomer beruntung itu.
Semenit gue menanti, masih cengar-cengir kaya monyet.
Lima menit, masih sedikit ceria.
Sepuluh menit, gue melongo kaya orang kesurupan.
Sejam, iler gue udah seember.
Dua jam, kondisi gue memprihatinkan.
Tiga jam, gue sadar.
Dan disaat sadar itulah. Gue bertekat bulat untuk duluan mengsms dia dengan gaya bicara yang penuh kesopanan. Tepat jam 22:03 gue mengirimkan sebuah sms yang isinya:
Sori, iseng tadi ngemiskol. Hhe. Maph yyah…
Kembali gue berharap-harap cemas. Dan sms segera terbalas.
In spa???
Singkat, padat dan…
Gue membalas.
Aq tdi iseng aja ngtik numb. Tuz aq miskol. Jdi kmu g knal aq dan sbaliknya. Sori klu ngegnggu…
Kmu spa?
Dan selanjutnya sms kami seperti obrolan. Gue seneng banget akhirnya mendapat mangsa… dengan ragu, gue mambalas. Menyebut nama gue.
Okeii. Q biasa dipggil ucup ama tmen” kuliahku. Met knal…
Alamt mna? Kurg kmplit.
Bussett… kaya ptugas klurahan aja…
Tapi tunggu dulu, ada kabar baik… orang ini merespon sms gue setelah gue menyebutkan nama. Kesimpulan gue, dia ini cewek. Karena biasanya, kalau cowok, maka jawaban smsnya tidak akan semanis itu. Respon cowok pasti tak seperti ini setelah gue menyebutkan nama cowok gue.
Pernah suatu kali saat gue lagi miRC an. Ada nickname tiba-tiba nyapa gue. Sebagai orang ramah, guepun menjawab semua pertanyaan dia. Pake nanya udah makan belum, punya pacar nggak dan pertanyaan paling terakhir adalah asl pls?
Gue ketawa cekikikan setiap membalas chatnya. Karena gue tahu persis lawan chat gue ini pasti cowok buaya muara yang tak punya pengalaman. Dan ketika pertanyaan terakhir itu gue jawab, reaksinya adalah.
Brengsek… tai loe… ngomong kek dari tdi klo loe tuh cwo. Bangke… Babi!!! gue masih doyan nasi…
Ya ampun… dia mengumpat… cekikikan gue mendadak berhenti.
Pernah juga sewaktu gue lagi iseng make mig33, gue masuk room yang tidak biasa gue kunjungi. Dan tiba-tiba ada yang ngeprivat. Gue layanin aja. Tapi, sepertinya yang ini sedikit lebih teliti. Dia mengawali dengan asl plz… gue pun menjawab jujur. Dan selanjutnya adalah.
Ok. Thz. Bye…
Hahaha… gue tertawa lagi…
Kembali ke sms itu. Gue sangat yakin bahwa lawan smsan gue kali ini adalah seorang cewek. Minimal cewek jadi-jadian lahh. Karena gue sama sekali tak menerima umpatan-umpatan setelah gue mengirimkan identitas asli gue.
Dan sms itupun gue kirimkan…
Btw, ini siapa???
Dag-dig-dug gue menunggu balasan. Akankah gue mendapat balasan berupa:
nama aku sari, ijah, inem, darmi, dasiem atau SRI?
Atau malah, gue akan menerima sms berbentuk.
Nama aku ponari. Dukun cilik dari jawatimur…
Gue masih belum mendapat jawaban.
Sampai beberapa detik gue menanti dan… HP gue bergetar. Serta merta gue meraihnya dan langsung membuka inboxnya. Dengan gemetar dan wajah berbinar-binar, gue resah menunggu loading di handphone gue. Tak sabar menanti jawaban siapakah nama calon bidadari gue…
Dan sms itu terbuka. Gue melotot. Mata gue mangap. Perut gue mual…
Gue sama sekali tak percaya ini. Calon bidadari pujaan gue bukan SRI, bukan pula Darsiem, inem, ijah, sari ataupun darmi. Bukan juga Ponari. Tapi, dia bernama….
Jengjengjengjeng. Pletak petok breeeettt… tuut…
RAFFI…
Oh my god… akankah gue menjadi saingan berat Yuni Shara???
Karena balesan sms yang gue tunggu-tunggu itu berisi.
Raffi, almt skoharjo, mash SD.
Ya ampun… sumpah… gue bukan penjahat kelamin. Gue memang cinta sama anak-anak. Tapi gue bukan pedhopil. Apalagi gay yang pedhopil. Sumpah tiga jari dah, gue bukan seperti yang loe bayangkan…
Mimpi apa gue semalem???
Setelah diidentifikasi, semalem gue ngimpi diee’in semut.
Dan parahnya, gue menikmati smsan sama anak SD. Lebih jujur dan polos. Tapi sumpah. Gue bukan pedhopil… apalagi pedhopil yang gay.
Lewat perantara anak SD itulah akhirnya gue mendapat info tentang cewek. Kakak perempuan anak SD itu. namanya… ah, rahasia ah… dan gue berniat untuk mengorek-korek cewek beruntung itu. tapi sayangnya, ketika kutanya
Kkakmu dah puny pcar? Hehe…
Jawabannya adalah.
Aku nggak mau kakaku sma kamu. Kmu jelek sihh…
Terbukti… anak kecil(yang jujur dan polos dan baru kukenal dan itupun lewat sms dan artinya dia belum melihat gue secara riil)pun tahu. Bahwa gue jelek dan nggak pantas untuk kakaknya. Okei… gue terima…
Yang pasti, sampai sekarang(jam 23:30) gue masih asyik smsan ama ntu anak. Tapi sumpah, gue bukan pedhopilll… sekali lagi GUE BUKAN PEDHOPIL!!!

Tidak ada komentar: